Skip to content

Australia, Benua Kecil yang Hampir Saya Kunjungi

Tulisan itu seperti akar pohon yang menjalar ke sana-ke mari. Setiap ujungnya akan menemukan takdirnya sendiri-sendiri. Percaya?

Australia, Benua Kecil yang Hampir Saya Kunjungi = Australia adalah salah satu negara tujuan wisata yang banyak diminati wisatawan Indonesia dan dunia. Alasannya, Australia tidak terlalu jauh dari Indonesia serta menawarkan berbagai destinasi wisata menarik dan menakjubkan. tahun lalu, saya hampir saja menginjakkan kaki di benua terkecil di dunia ini bersama rombongan berjumlah 25 orang yang terdiri dari manajemen dan branch manager perusahaan tempat saya bekerja dulu.

Ketika diumumkan masuk dalam rombongan tersebut, saya langsung membayangkan Opera House Sydney dan Harbour Bridge yang ikonik dari dekat, seluncur di atas pasir di Moreton Island, menelusuri kawasan The Rock dan sebagainya. Namun sayang sekali, beberapa hari setelah diumumkan, trip ke Australia tersebut dibatalkan oleh perusahaan.

Penyebabnya adalah hubungan Indonesia-Australia yang mendadak panas dingin karena isu penyadapan telepon para pejabat tinggi republik ini oleh Australia yang sempat menggegerkan publik. Dampak dari isu tersebut, Australia bahkan mengeluarkan travel warning bagi warganya yang hendak berkunjung ke Indonesia.

Namun, mengingat trip perusahaan ini adalah “ritual” tahunan maka perusahaan tetap memenuhinya juga. Hanya saja destinasinya diubah dari Australia ke Malaysia. Hikmahnya, perusahaan malah memberi uang saku lumayan banyak dan cukup untuk dihabiskan di Sungai Wang, Bukit Bintang, Malaysia.

Kenapa Australia dan Tempat Manakah yang Ingin Saya KunjungiKalau ke Sini ?

Asa untuk nge-trip ke Australia memang tak pernah padam, tetap tersimpan rapi dalam sanubari. Ya, siapa tahu suatu saat kelak saya benar-benar bisa menginjakkan kaki di benua yang konon di temukan oleh pelaut asal Inggris, Kapten James Cook, pada era 1700-an ini.

Ya. Selain Singapura, Thailand, Malaysia, dan Jepang, Australia adalah destinasi wisata favorit para wisatawan Indonesia. Dari 5 destinasi wisata tersebut, Jepang dan Australia-lah yang belum pernah saya kunjungi. Kenapa Australia ?

Ada beberapa alasan rasional kenapa Australia, namun 3 (tiga) hal berikut ini yang menjadikan Australia masuk dalam wish saya. Pertama, lokasinya tidak terlalu jauh dari Indonesia. Penerbangan hanya membutuhkan waktu sekitar 10 jam saja dari Jakarta. Tiket penerbangan ke Australia juga jauh lebih ekonomis ketimbang ke Eropa dan Amerika.

Kedua, Australia menyuguhkan wisata pantai yang indah (Manly Beach, Bells Beach, Lorne Beach, Harbour Bridge, Darling Harbour), mempunyai wahana permainan dan atraksi kelas dunia, punya kekayaan budaya, fauna yang memesona, Jalur roadtrip yang mengesankan dan lain sebagainya.

Ketiga, Australia adalah salah satu negara yang bersih dan teratur di dunia. Hal ini saya dengar sendiri dari Hafidz, tetangga saya yang dulu pernah bekerja sebagai Chief di Sydney sebelum mendirikan usaha kuliner sendiri di Jogja.

“Australia itu negara yang menerapkan budaya bersih dan teratur. Pelancong yang ke Australia akan merasa tenang dan nyaman ke mana pun mereka bepergian.” Begitu kata dia. Terlepas dari 3 (tiga) hal di atas, kalau ada kesempatan ke negeri Kangguru ini, saya pasti akan mengunjungi tempat-tempat keren berikut ini.

Menikmati Pemandangan Indah OPERA HOUSE dan Harbour Bridge

Opera House adalah salah satu ikon kota Sydney dengan pemandangan sangat indah dan mendunia. Tempat ini adalah tempat pertama yang akan saya kunjungi kalau ke Ausie.

Kalau di Jogja mungkin seperti Tugu Pal Putih yogya begitu. Jadi, gedung opera yang berada di 480 Elizabeth St, Sydney, New South Wales 2000, Australia, adalah sebuah “sign”, “marka” atau tempat “baiat” para pelancong.Artinya, belum afdhol ke Australia kalau belum foto-foto dengan latar belakang gedung opera yang dikelola oleh Opera House Trust dan menjadi markas bagi Opera Australia, Sydney Theatre Company dan Sydney Symphony Orchestra ini. Lebih-lebih gedung opera yang desainnya didapat dari sebuah kompetisi yang dimenangkan oleh Jørn Utzon dari Denmark pada tahun 1955 ini telah masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 2007 lalu.

Selain Opera House, destinasi ikonik lain yang ini saya “lihat dari dekat” adalah Harbour Bridge. Jujur saya penasaran dengan jembatan lengkung sepanjang 1.149 meter yang konon di bangun selama 8 tahun dan menjadi jembatan baja terpanjang di dunia ini.

Jembatan ini nampak gagah banget dalam flash scene film Mission Impossible 2-nya Tom Cruise. Kegagahannya itu serasa “kawin” banget dengan keanggunan Opera House yang berada tak jauh dari situ karena sama-sama berada dalam area Sydney Harbour. Foto-foto di sini, pasti! Menikmati pemandangan indah siang dan malam hari, pasti juga! Melihat atraksi bridge clim, Ya kalau kebetulan ada. Entah apa apalagi. Entar saya ceritain kalau sudah sampai sini.

Mengunjungi “The Rocks”, Suasana kota Sydney di Tempoe Doeloe

“Kalau kamu mbolang ke Australia jangan lupa mengunjungi kawasan “The Rock”, Bro. Dijamin kamu akan mendapatkan pengalaman seperti terdampar di Sydney tempo dulu,” Begitu kata Hafidz. Apa iya ? Ini yang membuat saya penasaran. Seperti apakah sebenarnya kawasan “The Rocks” ini?

Membaca beberapa literatur, ternyata Kawasan The Rocks adalah kawasan tertua di Sydney yang merupakan koloni pertama di Australia. Tempat ini juga menjadi pengasingan para kriminal dari Inggris di Australia (era tahun 1800). Kawasan ini memang berbeda dengan kawasan kota Sydney yang lebih metropolitan. Ditengah perkembangan gedung-gedung modern, kawasan ini masih mempertahankan bangunan klasik bernilai sejarah. Bisa jadi ini yang dimaksud “Tempoe Doeloe.

Kalau mau dibandingkan, The Rocks ini bisa jadi seperti kawasan wisata Kotagede Jogja yang mempunyai lebih 170 bangunan kuno berarsitektur unik yang dibangun dalam rentang waktu tahun 1700 hingga 1930-an. Inilah kenapa The Rocks ini salah satu destinasi wisata yang ingin saya kunjungi bila ke Australia. Jujur, saya memang suka mengunjungi tempat-tempat wisata seperti ini karena bisa mengekplorasi peradaban masa lampau sebuah wilayah.

Nampaknya The Rocks yang hanya membutuhkan waktu 10 menit perjalanan dari Opera House ini menyuguhkan sudut-sudut kota yang menarik dan instagamable. Cepret sana-sini, sedaplah !

Seharian Berpetualang di Moreton Island

Tempat ketiga yang pasti saya kunjungi kalau ke Australia adalah Brisbane di negara bagian Queensland. Ngapain ?Saya tertarik berseluncur di atas pasir Tangalooma desert yang berada Moreton Island. Pasti menjadi pengalaman seru dan mengasikkan.

Ya. Sebenarnya tempat seperti ini ada di Indonesia. Taruhlah seperti di Gumuk Parangkusumo, Bantul, Yogyakarta, yang berjarak satu jam perjalanan dari tempat tinggal saya. Namun yang membedakan, Moreton ini adalah sebuah pulau. Dengan sendiri harus naik kapal ferry untuk ke tempat ini. Selain itu Tangalooma desert mempunyai coverage area padang pasir yang luas di banding Parangkusumo. Tentu saja sensasinya berbeda.

Uji Nyali Naik “THE CLAW” (Giant Frisbee) di Dreamworld Theme Park Gold Coast

Sejauh ini, wahana “uji nyali” yang pernah saya coba adalah Bungee Jumping saat di Bali beberapa waktu lalu. Saya pikir Bunge Jumping adalah wahana paling menantang dan memacu adrenalin, namun “kengerian” permainan ini ternyata masih disaingi oleh The Claw (Gian Frisbee) yang ada di Dreamworld Theme Park, Gold Coast, Ausie. Entah bagaimana sensasinya bila tubuh diputar-putar dan diayun ke udara dengan kepala berada di bawah seperti mau jatuh pada ketinggian hingga 27 meter dan dengan kecapetan mencapai 75 km / jam.

Okelah. Bisa jadi saya akan mual, pusing dan huak-huek seperti perempuan ngidam. Tapi entah kenapa saya selalu penasaran mencoba wahana ekstrem, termasuk menaiki The Claw ini. Ya, menguji nyali dengan menaiki wahana ini pasti akan saya lakukan bila berkesempatan ke Australia. Rasanya akan menyesal kalau tidak mencobanya. Apalagi seperti di Indonesia belum ada. Bener, ‘gak sih kalau di negara +62 ini belum ada ?

Melihat Keseruan Atraksi Stunt Driver Film Hollywood di Movie World

Di Gold Coast, wahana uji nyali seperti yang ada di Dreamworld Theme Park ternyata juga ada yakni di Movie World By Fire4hire One Way Theme Park Transfer. Kalau dilihat dari website resminya, wahana uji nyali di tempat ini juga tak kalah “dahsyat” dibanding di Dreamworld. Tengok saja seperti Doomsday Destroyer, Dc Rivals Hypercoaster, Arkham Asylum Coaster, Batwing Spaceshot, dan lain sebagainya. Kayaknya mengasikkan dan perlu di coba satu per satu, ya enggak sih.

Namun kalau ke tempat ini, satu atraksi yang ingin saya coba adalah duduk di samping stunt driver untuk ngedrift seperti di film-film Holywood. Selain itu sepertinya seru juga melihat pertunjukan menarik bertemakan film, bertemu para action figure seperti Loneey Tunes, Batman, Superman, The Flazz 4D dan lain-lain secara live. I believe it will be an exciting and memorable journey!

Akhir Tulisan

Akhirnya sampai pada akhir tulisan. Terima kasih telah meluangkan waktu membaca artikel berjudul “Australia, Benua Kecil yang (Hampir) Saya Kunjungi” ini. Ya. Australia memang hampir saya kunjungi enam tahun lalu andai saja saat itu tidak muncul gejolak politik dengan republik ini saat itu.

Hingga kini saya masih menimpan asa untuk sampai di benua kecil ini dan mengunjungi 5 (lima) destinasi wisata yang saya mimpi-mimpikan sejak dulu. Namun kalau kesempatan itu datang, saya pasti memilih mendatanginya dengan cara halal agar mendapat manfaat dan keberkahan.

Semoga bermanfaat, Saya pamit !

Say Something!

Butuh sesuatu, ingin menawarkan kerja sama, mau kasih donasi, atau mau ngajak “ngangkring bareng”, jangan ragu untuk menghubungi saya.

Harga dan Fitur Hosting Murah RumahWeb

[table id=17 /]

Tips Menang Lomba Blog, 100% Menang!

  • 1
    Buat lomba blog sendiri
  • 2
    Sediakan hadiah sendiri
  • 3
    Ikuti sendiri
  • 4
    Jadi juri dan nilai sendiri
  • 5
    Menangkan tulisan sendiri
  • 6
    Sukses!
piala

Ups sorry saya bercanda! 

Saya hanya mau mengatakan bahwa menang lomba blog itu susah dirumuskan bahkan tidak ada rumusnya sama sekali. Itu menurut saya. Berbagai tips yang ada hanyalah guidance agar artikel kita lebih terstruktur, mendekati syarat dan ketentuan lomba begitu. Namun itu tidak memberikan jaminan menang dalam lomba blog. Faktanya, banyak artikel bagus (isi, layout, sesuai S & K) namun kalah. Sedangkan artikel yang sangat sederhana justru malah menang. 

Dari fakta ini saya berpendapat bahwa setiap peserta lomba memiliki peluang yang sama. Tidak perduli ia blogger top, blogger celebrity, blogger mastah, blogger senior, blogger pemula, dan apa pun sebutan atau predikatnya. Yang penting adalah menulis artikel dan segera mensubmitnya. Itu saja. 

Abaikan pandangan juri berpihak, tidak fair, penyelanggara lomba sudah mensetting pemenangnya, atau pemenang hanya dari kalangan terdekatnya saja. Ya abaikan saja pikiran tersebut meski pun tidak menutup kemungkinan hal itu terjadi. 

Satu lagi, percayalah bahwa setiap tulisan kita akan menemukan takdirnya sendiri. Selain itu menang atau kalah itu erat hubungannya dengan REJEKI, dan rejeki itu tak akan tertukar.

Wallahu a’lam bishawab.