Skip to content

by.U Operator Digital Untuk Semuanya dan Semaunya Mudahkan Aktivitas Digital Saya di Tempat Baru

Awal pindah domisili dari Jogja ke Brebes empat bulan lalu, aktifitas digital saya memang berantakan. Padahal saya masih mempunyai tanggung jawab mengelola website SD anak perempuan saya, walaupun sekarang ia sudah lulus. Itu belum lagi dengan aktivitas blogging dan hobby saya menghibur diri dengan ngeyoutube, streaming film dan sebagainya.

Ya, kondisinya memang berbeda. 

Ketika di Jogya saya bebas online kapan pun saya mau karena saya berlangganan jaringan internet sendiri. Tapi di kampung yang sekarang ini jaringan internet belum masuk.

Agar aktivitas digital tetap jalan mau tak mau ya kudu pakai kuota data smartphone untuk mengakses internet. Atau kalau lagi sok kaya, saya pergi ke cafe di tengah kota yang punya fasilitas wifi.

Satu-satunya cara agar aktivitas digital tetap jalan mau tak mau ya kudu pakai kuota data smartphone untuk mengakses internet.

Saran Anak.

Bulan pertama memang fine-fine saja namun lama-lama lemas juga. Cost kuota data internet meledak. Sebulan sampai 400 ribu, termasuk untuk istri dan anak-anak saya. Jelas itu ngantem banget dijidat apalagi sejak Covid-19 usaha enggak selancar dulu.

Pernah malah tiga hari enggak bisa internetan gara-gara gak punya duit buat beli kuota. Padahal ada banyak hal yang mesti dikerjain. Selain itu saya juga mesti terhubung dengan Arya, anak saya yang masih nyelesaiin sekolahnya di SMK 6 Jogja.  

Sebulan itu saya bisa ngeluarin duit sampai 400 ribu hanya untuk kuota data, termasuk untuk istri dan kedua anak saya.

“Pakai by.U saja, pah. Di Jogja teman-teman pakai itu semua untuk internetan.” Kata anak saya.

“Kartu apa itu, Kak? Papa enggak tahu. Baru, ya?” tanya saya.

“Iya dari Telkomsel. Papa cari tahu saja dulu di website resminya di https://www.byu.id/id atau download aplikasi by.U biar lebih jelas.” Kata dia.

Mendadak Langsung Jatuh Cinta dengan by.U.

Penasaran dengan saran Arya, saya langsung cari informasi paket internet by.U. Eh, lha kok merasa cocok. Tanpa pikir panjang saya langsung beli SimCardnya, melakukan registrasi kartu dan beli paket internet 100 GB untuk 30 hari.

Bulan pertama saya sudah merasa jatuh cinta dengan by.U. Jujur, ada banyak hal yang tidak dimiliki oleh provider lama saya. Ini sudah masuk bulan keempat saya pakai by.U.

Sebagai informasi saja, saat ini by.U juga lagi ngeluarin tiga paket internet baru yakni Build Your Own Plan (BYOP), Paket 1,5 Mbps, & Paket 1 Mbps.

Kalau BYOP, itu paket internet dengan masa aktif dan besaran kuota yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Nah, kalau paket 1,5 Mbps memiliki masa aktif 7 hari atau 30 hari untuk internetan unlimited sedangkan Paket 1 Mbps bisa untuk internetan unlimited selama 1 Hari.

Habis paketan bulan ini saya mau nyoba paket internet Build Your Own Plan (BYOP). Saya ingin bebas internetan #SemuanyaSemaunya, plus memilih toping aplikasi-aplikasi populer yang saya butuhkan dengan tambahan kuota khusus aplikasi sebesar 10 GB (di luar kuota utama). Saya gak bakal keberatan nambah biaya Rp10 ribu per aplikasi untuk masa aktif 20 hari-an.

by.U #SemuanyaSemaunya.

Intinya, saya merasa beruntung pakai by.U. Ini satu-satunya operator pertama di Indonesia yang memberi kebebasan memilih paket internet #SemuanyaSemaunya. Tanpa by.U, aktivitas digitalku pasti semakin berantakan.

Say Something!

Butuh sesuatu, ingin menawarkan kerja sama, mau kasih donasi, atau mau ngajak “ngangkring bareng”, jangan ragu untuk menghubungi saya.

Harga dan Fitur Hosting Murah RumahWeb

[table id=17 /]

Tips Menang Lomba Blog, 100% Menang!

  • 1
    Buat lomba blog sendiri
  • 2
    Sediakan hadiah sendiri
  • 3
    Ikuti sendiri
  • 4
    Jadi juri dan nilai sendiri
  • 5
    Menangkan tulisan sendiri
  • 6
    Sukses!
piala

Ups sorry saya bercanda! 

Saya hanya mau mengatakan bahwa menang lomba blog itu susah dirumuskan bahkan tidak ada rumusnya sama sekali. Itu menurut saya. Berbagai tips yang ada hanyalah guidance agar artikel kita lebih terstruktur, mendekati syarat dan ketentuan lomba begitu. Namun itu tidak memberikan jaminan menang dalam lomba blog. Faktanya, banyak artikel bagus (isi, layout, sesuai S & K) namun kalah. Sedangkan artikel yang sangat sederhana justru malah menang. 

Dari fakta ini saya berpendapat bahwa setiap peserta lomba memiliki peluang yang sama. Tidak perduli ia blogger top, blogger celebrity, blogger mastah, blogger senior, blogger pemula, dan apa pun sebutan atau predikatnya. Yang penting adalah menulis artikel dan segera mensubmitnya. Itu saja. 

Abaikan pandangan juri berpihak, tidak fair, penyelanggara lomba sudah mensetting pemenangnya, atau pemenang hanya dari kalangan terdekatnya saja. Ya abaikan saja pikiran tersebut meski pun tidak menutup kemungkinan hal itu terjadi. 

Satu lagi, percayalah bahwa setiap tulisan kita akan menemukan takdirnya sendiri. Selain itu menang atau kalah itu erat hubungannya dengan REJEKI, dan rejeki itu tak akan tertukar.

Wallahu a’lam bishawab.