
Hotel.co.id Situs Cari Hotel Murah Terbaik Keluarga Indonesia
Hotel.co.id Situs Cari Hotel Murah Terbaik bagi keluarga Indonesia yang selama pandemi covid 19 hidup penuh dengan keterbatasan, seperti katak dalam tempurung. Apa fitur dan keunggulan?
Tak terasa kita sudah memasuki bulan Agustus lagi, bulan lahirnya bangsa Indonesia yang diproklamirkan Soekarno-Hatta, atas nama seluruh rakyat Indonesia. Dalam sejarah perjuangan bangsa, Agustus adalah “bulan sakral”. Biasanya diperingati dengan sangat meriah. Di sana-sini masyarakat mengadakan berbagai kegiatan mulai dari gotong royong membersihkan lingkungan, mengadakan lomba-lomba, malam tirakatan dan upacara bendera dalam semangat keberagaman dan kebhinnekaan.
Namun sejak tahun lalu, agustusan memang tak lagi meriah seperti dulu. Euphoria, hiruk-pikuk dan keseruan kegiatan dalam memperingati hari kemerdekaan itu harus terenggut oleh covid-19 yang terus menggila. Ya, tak ada yang menyangka semua itu akan tejadi. Sejak dua kasus pertama diumumkan ke publik pada Maret 2020, infeksi demi infeksi virus Sars Cov 2 penyebab covid-19 ini langsung terdeteksi di berbagai wilayah di Indonesia dalam waktu yang relatif cepat.
Hari demi hari, virus yang terdeteksi pertama kali dari Wuhan, China, ini menebar ketakutan dan menyebabkan begitu banyak kematian. Hingga saat ini, COVID-19 setidaknya telah menginfeksi 3 juta orang lebih dan menyebabkan lebih dari 100 ribu orang meninggal dunia.
Tak hanya kematian, pandemi covid-19 juga menyebabkan resesi. Badan Pusat Statistik RI menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat minus 5,32% pada kuartal II/2020 dan minus 3,49% di kuartal III/2020. Tahun 2021 ini, proyeksi pertumbuhan ekonomi keseluruhan disebut hanya pada kisaran 3,4%. Namun dengan mengganasnya Covid-19 varian Delta dan Delta+, rasa-rasanya perlu usaha keras untuk merealisasikan proyeksi itu disamping adanya keajaiban.
Resesi ekonomi akibat covid ini sendiri telah berkontribusi terhadap menurunya tingkat kesejahteraan sosial. Laporan dari The SMERU Research Institute yang berjudul “The Impact of Covid-19 Outbreak on Poverty: An Estimation for Indonesia” menyebutkan bahwa tingkat kemiskinan yang awalnya telah membaik, sejak pandemi Covid-19 kembali meningkat. Satu dari 10 orang di Indonesia hari ini hidup di bawah garis kemiskinan covid-19.
The SMERU Research Institute – 2020
Namun bangsa Indonesia adalah bangsa yang tangguh. ketangguhannya telah teruji sejak jaman pergerakan hingga perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Maka, ketika 17 Agustus 1945 adalah momentum kemerdekaan dari segala bentuk penjajahan, Agustus tahun ini harus menjadi momentum untuk keluar dari krisis ekonomi dan bebas merdeka dari pandemi covid-19. Resources yang ada untuk meneruskan pembangunan guna mengejar ketertinggalan.
Ya. Sejak pandemi covid, pemerintah sudah menggelontorkan dana yang besar untuk memperbaiki krisis ekonomi dan dampaknya melalui Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Paket stimulus fiskal skala besar ini telah menyedot triliunan rupiah. Pada tahun 2020 lalu, pemerintah menggelontorkan dana sebesar Rp 695,2 triliun (US$ 49 miliar). Jumlah ini bahkan menempatkan Indonesia berada di peringkat lima besar diantara negara-negara Asia Pasifik (ADB, 2021). Di tahun 2021 ini, pemerintah kembali menggelorontorkan dana untuk melanjutkan program PEN sebesar Rp 356,5 triliun (sekitar US$ 49,3 miliar).
Masuk dalam program PEN ini adalah program perlindungan sosial untuk memperkuat dan melindungi masyarakat dari guncangan resesi ekonomi melalui program Cash for Work (Padat Karya Tunai), Kartu Pra Kerja, Kartu Sembako, vaksinasi dan sebagainya. Tujuannya adalah agar masyarakat semakin tangguh dan terus berjuang untuk merdeka dari pandemi.
Sumber – Kementerian Keuangan Republik Indonesia – 2021
PKH bagi 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (PKM), Kartu sembako bagi 18.8 juta KPM, Kartu Prakerja, Bantuan Langsung Tunai Desa dan dukungan BUMDes, Bansos Tunai bagi 10 Juta KPM
Dukungan pariwisata, Ketahanan pangan, Pengembangan Teknologi Komunikasi dan Informasi, Pinjaman ke daerah, Padat Karya Kementerian/Lembaga, Kawasan Industri, Cadangan Belanja PEN
Penyaluran subsidi Bunga KUR, Pembiayaan bagi koperasi, usaha mikro dan menengah serta Penjaminan dan penempatan nama di perbankan
Penyertaan Modal Negara (PMN) bagi lebaga penjaminan, PMN bagi BUMN, Penjaminan backstop loss limit
Pajak ditanggung pemerintah, Pengembalian PPh 22 Impor, Pengembalian Pendahuluan PPN
Pengadaan vaksin Covid-19, Imunisasi, Sarana prasarana, laboratorium, penelitian dan pengembangan, cadangan bantuan iuran BPJS
Merdeka dari pandemi covid bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja. Justru masyarakatlah yang menjadi garda depan dalam perang melawan covid. Ini karena virus corona berkembang biak di tengah-tengah masyarakat yang ditularkan secara eksponensial melalui individu-individu.
Selama pandemi, pemerintah telah mengambil porsi besar tanggung jawabnya sesuai amanat undang-undang. Masyarakat harusnya mengimbangi dengan hal yang sama. Gelontoran dana yang besar dalam program-program perlindungan sosial harus bisa membuat masyarakat tangguh pandemi. Sebenarnya, menjadi masyarakat tangguh pandemi sangatlah mudah. Yang paling penting adalah mampu melakukan Adaptasi Kebiasaan Baru (ABK).
Kebiasaan baru ini merupakan perubahan mindset (pola pikir) dari ‘budaya lama‘ menuju ‘budaya baru’, yakni dari budaya ‘non-pandemi‘ menjadi ‘budaya pandemi’. Yang saya maksud dengan budaya pandemi adalah masyarakat mampu membiasakan diri hidup dalam masa pandemi dengan mengikuti prosedur-prosedur kesehatan yang akrab dengan sebutan protokol kesehatan. Hal-hal yang sangat mendasar adalah budaya memakai masker, menggunakan hand sanitizer, budaya selau mencuci tangan, budaya tidak jabat tangan, budaya jaga jarak, serta menghindari kerumunan.
Melengkapi Adaptasi Kebiasaan Baru ini adalah kesadaran masyarakat untuk melakukan vaksin. Kesadaran masyarakat akan hal ini sangat berperan dalam menciptakan masyarakat tangguh pandemi.
Vaksin akan menurunkan infeksi dan kematian akibat COVID-19. Selain itu vaksin akan menciptakan kekebalan kelompok (herd immunity) yang mampu mencegah penularan, melindungi kesehatan masyarakat dan memperkuat sistem kesehatan secara menyeluruh untuk menjaga produktifitas dan meminimalisasi dampak sosial dan ekonomi.
Ya. Kita jangan sampai kehilangan semangat dan harapan untuk memenangkan pertarungan melawan covid-19 ini. HUT Kemerdekaan ke-76 ini adalah momentum tepat untuk keluar dari krisis dan merdeka dari covid-19 menuju Indonesia bangkit.
Bukan hanya pemerintah, masing-masing individu bertanggung jawab dalam memutus mata rantai penularan virus corona dengan melakukan Adaptasi Kebiasaan Baru yang bertumpu pada kesadaran menjalankan protokol kesehatan dan vaksinasi dengan baik.
Percayalah! Untuk saat ini, tak ada cara lebih baik selain hal itu. Mari kita lakukan mulai sekarang juga agar bisa melanjutkan hidup dan mengisi kemerdekaan sesuai dengan peran yang kita pilih dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
Hotel.co.id Situs Cari Hotel Murah Terbaik bagi keluarga Indonesia yang selama pandemi covid 19 hidup penuh dengan keterbatasan, seperti katak dalam tempurung. Apa fitur dan keunggulan?
Meluaskan manfaat ibarat menanam pohon. Akarnya akan menjalar ke mana-mana, membawa tunas-tunas baru yang menumbuhkan pohon-pohon yang lain.
Startup PHK Indonesia. Kancah startup Indonesia sedang booming, dan startup PHK (Pengusaha Harapan Kecil) di negara ini memimpin
Personal blog seorang blogger pembelajar yang interest dengan dunia teknologi, lifestyle, blogging, politik, sosial, budaya, kesenian, humaniora dan hal-hal menarik lainnya.
Copyright 2022 © All rights Reserved. Design by sibloggerpembelajar.my.id
Butuh sesuatu, ingin menawarkan kerja sama, mau kasih donasi, atau mau ngajak “ngangkring bareng”, jangan ragu untuk menghubungi saya.
Ups sorry saya bercanda!
Saya hanya mau mengatakan bahwa menang lomba blog itu susah dirumuskan bahkan tidak ada rumusnya sama sekali. Itu menurut saya. Berbagai tips yang ada hanyalah guidance agar artikel kita lebih terstruktur, mendekati syarat dan ketentuan lomba begitu. Namun itu tidak memberikan jaminan menang dalam lomba blog. Faktanya, banyak artikel bagus (isi, layout, sesuai S & K) namun kalah. Sedangkan artikel yang sangat sederhana justru malah menang.
Dari fakta ini saya berpendapat bahwa setiap peserta lomba memiliki peluang yang sama. Tidak perduli ia blogger top, blogger celebrity, blogger mastah, blogger senior, blogger pemula, dan apa pun sebutan atau predikatnya. Yang penting adalah menulis artikel dan segera mensubmitnya. Itu saja.
Abaikan pandangan juri berpihak, tidak fair, penyelanggara lomba sudah mensetting pemenangnya, atau pemenang hanya dari kalangan terdekatnya saja. Ya abaikan saja pikiran tersebut meski pun tidak menutup kemungkinan hal itu terjadi.
Satu lagi, percayalah bahwa setiap tulisan kita akan menemukan takdirnya sendiri. Selain itu menang atau kalah itu erat hubungannya dengan REJEKI, dan rejeki itu tak akan tertukar.
Wallahu a’lam bishawab.