Hidup di jaman teknologi seperti saat ini, secara teknis hanya dengan bermodalkan gadget serta jaringan internet orang pun bisa sukses dan makan. Sudah banyak yang membuktikannya. Mereka melakukan berbagai aktivitas digital yang bisa menghasilkan uang dari berbagai hal.
Saya pernah melakukan riset kecil-kecilan dengan mencari, mengumpulkan dan membaca artikel-artikel yang berhubungan dengan cara sukses lewat internet. Riset itu saya lakukan untuk mendapatkan inspirasi, pemahaman serta apa sih yang mesti saya lakukan bila ingin menghasilkan uang melalui internet.
Dari hasil artikel yang saya temukan, sebagian besar mempunyai rekomendasi yang hampir sama dan merujuk pada satu kata #OnlininAja seperti berjualan online, jadi Youtuber, Content Writer, mengikuti survey berbayar, Dropshipper, terima endorse Instagram, mengikuti afiliasi marketing, ikut lomba blog, menjual karya-karya digital dan masih banyak lagi.
Dua hingga tiga tahun kebelakang, apa yang direkomendasikan dalam artikel tersebut memang bukan hal baru lagi, namun bagi orang yang baru melangkah dan mencoba mengais rejeki dari hingar bingarnya dunia internet, rekomendasi tersebut tetap menarik untuk dicoba.
Nah, dari rekomendasi yang baca itu pulalah, 1,5 tahun lalu saya terinspirasi untuk mengonlinekan bisnis jual beli burung Wambie dan perlengkapannya.
Hanya bermodalkan internet, website, email dan media sosial, usaha yang saya kelola bersama kakak ipar itu sukses menjangkau pasar yang lebih luas hingga luaar kota bahkan luar pulau Jawa.
Sayangnya, usaha tersebut terpaksa saya tutup baik toko fisik maupun online karena pandemi. Daya beli masyarakat yang menurun drastis sangat berpengaruh pada omset dan pendapatan. Selain itu, kebijakan lockdown yang diterapkan di hampir semua negara sat itu, membuat saya kesulitan mendatangkan bakalan burung Wambi yang kebanyakan saya ambil dari China, Vietnam atau Thailand.
Sebenarnya saya menaruh harapan besar dengan usaha yang saya geluti tersebut. Hasilnya memang luar biasa walaupun resiko rugi gara-gara burung mati saat pengiriman juga tinggi. Namun seiring perjalanan waktu, lama kelamaan saya menemukan pola dan cara untuk meminimalisir kerugian tersebut.
Yang membuat sedih dan seperti kehilangan yang amat sangat adalah, pasar online yang saya rintis dengan susah payah tersebut sudah mulai terbentuk dan semakin berkembang. Ini bukan hanya tentang website dan jualan online semata, namun juga tentang proses yang panjang yang saya lalui hingga produk yang saya jual tersebut laku dan dibeli orang dari berbagai wilayah.
Ya, betapa susahnya menjual burung dengan harga jutaan dan segmentasi yang relatif sempit. Bagaimana tidak, Wambi yang saya jual harga per ekornya antara 1,5 – 2,5 juta. Itulah kenapa saya bilang segmentasinya sempit. Hanya orang-orang tertentu yang rela mengeluarkan uang segitu.
Namun sudah memiliki pelanggan tetap dengan kuantitas pengambilan yang besar di berbagai wilayah. Bayangkan saja, sebut saja seorang pelanggan saya ambil 15 ekor dengar harga yang 1,5 juta saja maka maka sudah kelihatan nominalnya, kan?
Andaikan saja pandemi Covid-19 tidak terjadi maka pasar online tersebut akan menjadi sumber penghasilan yang besar bagi saya dan kakak ipar.
Tutupnya usaha saya tersebut memaksa saya mencoba langkah baru yang tak jauh-jauh dari dunia digital yakni dunia website.
Sebenarnya interest saya dengan dunia website ini bersamaan dengan aktifnya saya di dunia blogging lebih dari satu setengah tahun lalu. Namun sifatnya hanyalah hobby karena di satu sisi saya mempunyai aktivitas ekonomis lain yang menyita waktu seperti yang saya ceritakan di atas.
Nah, megawali langkah baru itu, saya mulai lagi belajar tentang apapun yang berkaitan website seperti CMS, template, HTML, Digital Marketing, SEM, SEO, video editing, animasi dan sebagainya.
Lama kelamaan saya merasa asik dan semakin tertarik dengan dunia yang tidak pernah saya pijak saat sekolah duli. Akhirnya saya malah berfikir untuk tidak setengah-setengah, dan menekuninya dengan baik. Saya berharap pada titik tertentu akan mampu menghantarkan saya kepada kesuksesan, terutama dalam hal finansial.
Kenapa website kok bukan yang lain?
Saya punya beberapa alasan untuk itu. Menurut saya, website adalah salah satu jalur komunikasi dalam digital marketing paling populer hingga saat ini. Kediriannya tetap dibutuhkan sampai kapan pun oleh entitas apapun mulai dari institusi, organisasi, lembaga pendidikan, bisnis dan usaha hingga perorangan yang ingin mengonlinekan usahanya.
Selain itu, website juga mudah diakses dalam berbagai perangkat secara online oleh siapapun tanpa adanya limitasi geografis, waktu, usia dan kasta sehingga secara teknis bisa menjangkau pasar yang lebih luas.
Nah, dibanding dengan media digital lainnya, website juga termasuk salah satu media digital online yang mudah dibuat, dengan biaya kepemilikian yang relatif murah, serta terjangkau.
Bila dilihat dari tingkat efektifitasnya, website sangat bisa diandalkan. Dengan tool-tool tertentu, website dapat diukur tingkat keberhasilannya seperti berapa jumlah pengunjung, produk apa yang paling diminati, produk yang paling sering dicari, serta diakses dari wilayah mana dan dengan perangkat apa.
Selain beberapa hal di atas, hal lain yang mebuat ketertarikan saya dengan website adalah, peluang pasarnya masih terbuka lebar.
Setidaknya ini bisa dilihat dari statistik pengguna domain yang masih belum sebanding dengan pertumbuhan pengguna internet di Indonesia, lebih khusus lain adalah entitas seperti perusahaan, perorangan, organisasi dan sebagainya.
Pandi.id mencatat kalau pemilik domain di Indonesia baru berjumlah 22.841.78 yang merupakan akumulasi dari semua ekstensi domain yang dipakai di Indonesia dari mulai .com hingga .id..
Di sisi lain, jumlah pengguna internet di Indonesia terus tumbuh. Pada tahun 2020 lalu telah mencapai 194.1 Juta pengguna dari 272,1 juta penduduk secara nasional. Jumlah ini bahkan melampaui proyeksi statista.
Terlepas dari alasan saya kenapa menekuni dunia website dan pentingnya website, salah satu keuntungan yang saya dapat dengan langkah baru tersebut, akhirnya saya jadi tahu berbagai perusahaan penyedia domain, dan terutama hosting Indonesia murah dan terbaik.
Bagi saya, mengenal provider hosting sangat penting karena kepada merekalah saya menitipkan hasil imaginasi dan karya website yang saya buat. Hosting juga berhubungan dengan kinerja dan performa website yang berkorelasi dengan kepuasan pengguna.
Sebagai penggiat dunia digital seperti halnya dunia website, apa ada sih yang lebih baik dan membanggakan selain kepuasan pengguna. Ya, merekalah pemakai produk dan jasa yang saya tawarkan.
Namun bagi saya, hosting murah terbaik itu tidak melulu tentang nominal angka yang harus saya bayarkan kepada provider, namun ada beberapa pertimbangan-pertimbangan tertentu lainnya yang menurut saya sangat menentukan.
Sebut saja seperti kualitas server dan teknologi yang pakainya, lokasi data center, pilihan kapasitas hosting yang ditawarkan, layanan pelanggan serta fitur dan benefit-benefit lainnya yang diberikan oleh penyedia hosting.
Dan begini penjelasannya,
Saya bukan tipe orang yang buru-buru dan pingin sukses secara instan. Bagi saya sukses lewat internet itu butuh proses yang panjang. Apalagi langkah baru yang saya geluti ibarat dunia baru bagi saya. Secara basik saya tidak teredukasi sejak awal. Tentu saja saya tidak bisa berhayal bisa sukses lewat internet dalam waktu yang relatif singkat.
Saya pernah baca cerita Kurniawan Joko Purnomo. Ia seorang penjual online dari Bali yang kisahnya pernah diulas sebuah media online nasional. Berapa lama Joko bisa menjadi star seller di sebuah e-Commerce nasional dengan omset Rp 400 juta per bulan. Sebulan atau dua bulan?
Tidak! Joko dan istrinya membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk bisa seperti itu, sama seperti Anggi, Seto, Tyas dan penjual online lainnya.
Walaupun belum seperti Joko, untuk seorang amatir, saya cukup senang hati karena sudah bisa membuat karya-karya digital sesuai bidang yang saya tekuni saat ini yakni website.
Ya. Sejak mencoba langkah baru dalam dunia website saya telah membuat beberapa untuk institusi pendidikan (sekolah), usaha dan perorangan. Sayangnya, beberapa di antaranya sudah tidak bisa diakses lagi karena domain dan hosting tidak diperpanjang lagi oleh pemiliknya.
Untuk menjangkau pelanggan yang lebih luas lagi, memasuki tahun 2012 ini saya mulai membuat website portofolio yang akan menjadi kendaraan saya sukses lewat internet. Namun, website dengan domain desainwebsitemurah.com tersebut masih dalam tahap pengembangan.
Memang saya agak sedikit kerepotan karena sudah terlanjur menyanggupi membuatkan website untuk sebuah usaha catering dari Solo serta website beberapa orang salesman sepeda motor di Brebes yang harus sudah online akhir Januari 2021 ini. Ya, anggap saja semua receh, namun ini langkah awal yang baik menurut saya.
Sukses lewat internet itu bukan hal mustahil. Banyak orang sudah membuktikannya. Yang butuhkan adalah menangkap peluang yang ditawarkan serta konsistensi dalam prosesnya. Tak ada hasil maksimal tanpa proses yang baik pula.
Terima kasih telah membaca artikel ini semoga bermanfaat dan menginspirasi.
Akhir tahun 2023 tinggal menghitung hari. Berarti, saatnya kita mempersiapkan diri menjadi lebih sukses dan menjadi versi terbaik dari diri kita. Sequis ajak masyarakat Indonesia membuat resolusi akhir tahun.
Hotel.co.id Situs Cari Hotel Murah Terbaik bagi keluarga Indonesia yang selama pandemi covid 19 hidup penuh dengan keterbatasan, seperti katak dalam tempurung. Apa fitur dan keunggulan?
Meluaskan manfaat ibarat menanam pohon. Akarnya akan menjalar ke mana-mana, membawa tunas-tunas baru yang menumbuhkan pohon-pohon yang lain.
Personal blog seorang blogger pembelajar yang interest dengan dunia teknologi, lifestyle, blogging, politik, sosial, budaya, kesenian, humaniora dan hal-hal menarik lainnya.
Copyright 2022 © All rights Reserved. Design by sibloggerpembelajar.my.id
Butuh sesuatu, ingin menawarkan kerja sama, mau kasih donasi, atau mau ngajak “ngangkring bareng”, jangan ragu untuk menghubungi saya.
Ups sorry saya bercanda!
Saya hanya mau mengatakan bahwa menang lomba blog itu susah dirumuskan bahkan tidak ada rumusnya sama sekali. Itu menurut saya. Berbagai tips yang ada hanyalah guidance agar artikel kita lebih terstruktur, mendekati syarat dan ketentuan lomba begitu. Namun itu tidak memberikan jaminan menang dalam lomba blog. Faktanya, banyak artikel bagus (isi, layout, sesuai S & K) namun kalah. Sedangkan artikel yang sangat sederhana justru malah menang.
Dari fakta ini saya berpendapat bahwa setiap peserta lomba memiliki peluang yang sama. Tidak perduli ia blogger top, blogger celebrity, blogger mastah, blogger senior, blogger pemula, dan apa pun sebutan atau predikatnya. Yang penting adalah menulis artikel dan segera mensubmitnya. Itu saja.
Abaikan pandangan juri berpihak, tidak fair, penyelanggara lomba sudah mensetting pemenangnya, atau pemenang hanya dari kalangan terdekatnya saja. Ya abaikan saja pikiran tersebut meski pun tidak menutup kemungkinan hal itu terjadi.
Satu lagi, percayalah bahwa setiap tulisan kita akan menemukan takdirnya sendiri. Selain itu menang atau kalah itu erat hubungannya dengan REJEKI, dan rejeki itu tak akan tertukar.
Wallahu a’lam bishawab.
