Motor matic yang saya pakai untuk aktifitas harian tiba-tiba seperti mengalami loss compression. Motor mendadak mati di tengah perjalanan yang didahului dengan munculnya bunyi yang aneh di mesin. Saya terpaksa mendorong ke bengkel terdekat.
Setelah sampai di bengkel dan dilakukan pengecekan, montirnya bilang, “Maaf mas, motornya kayaknya mesti “turun mesin”, nih. Harus ganti piston (seker) dan silinder. Olinya kok bisa sampai habis gitu ya. Pasti pakai oli literan, ya” kata montir.
Mak jlebb rasanya. Melongolah saya karena terkejut. Saya enggak menyangka sama sekali bakal mengalami kejadian ini. Turun mesin ini baru pertama kalinya terjadi sejak beli motor matic tersebut.
Sambil diperbaiki montir pun kasih saran agar mengganti oli motor. Ditujukkanlah beberapa beberapa jenis oli motor, plus beberapa penjelasan singkat tentang kelebihan dan kekurangannya. Tetapi oleh montir menyarankan agar saya pakai Enduro Matic SAE 10W-30. Lebih cocok dengan motor saya, katanya.
Nah, berbekal pengalaman itulah akhirnya saya tidak berani sembarangan menggunakan oli motor murahan untuk motor matic saya. Dampaknya bikin ribet keuangan, waktu, dan sebagainya.